
Probolinggo || Pandawa Cakra.Com__. Menjelang libur panjang dan perayaan Yadnya Kasada, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo mengeluarkan imbauan penting terkait keselamatan berkendara menuju kawasan wisata Gunung Bromo.
Melalui pemasangan spanduk di wilayah Kecamatan Sukapura, pengunjung diminta untuk tidak menggunakan kendaraan roda dua jenis matik saat menuju atau turun dari Bromo.
Yadnya Kasada tahun 2025 akan diselenggarakan pada tanggal 10-11 Juni 2025 di kawasan Gunung Bromo.
Imbauan ini merupakan tindak lanjut dari beberapa kecelakaan sebelumnya yang diduga melibatkan kendaraan matic di jalur terjal dan berliku kawasan Gunung Bromo. Beberapa kejadian bahkan mengakibatkan korban luka berat hingga meninggal dunia.
Imbauan ini merupakan tindak lanjut dari beberapa kecelakaan sebelumnya yang diduga melibatkan kendaraan matic di jalur terjal dan berliku kawasan Gunung Bromo. Beberapa kejadian bahkan mengakibatkan korban luka berat hingga meninggal dunia.
Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto, menyatakan bahwa imbauan ini merupakan hasil rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama pemangku kepentingan terkait.
"Kami mengimbau kepada seluruh pengunjung dan wisatawan untuk tidak menggunakan motor matic saat menuju atau kembali dari Bromo. Ini demi keselamatan bersama," tegas Edy.
Menurutnya, motor matik tidak dirancang untuk medan ekstrem seperti di Bromo, khususnya di Kecamatan Sukapura. "Sistem pengereman dan traksi roda motor matic kurang stabil saat menghadapi turunan panjang dan tikungan tajam," jelasnya.
Pemasangan spanduk dilakukan serentak pada Kamis (5/6/2025) malam di sejumlah titik strategis jalur menuju Bromo. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan selama libur panjang dan menjelang Yadnya Kasada, upacara adat Suku Tengger.
Pemkab Probolinggo berharap upaya ini dapat menekan angka kecelakaan di kawasan Bromo. Dengan meningkatnya kesadaran wisatawan akan risiko penggunaan motor matic, diharapkan perjalanan wisata dapat berlangsung lebih aman.
"Kami tidak melarang masyarakat berwisata, tapi keselamatan tetap prioritas. Jangan sampai liburan berubah menjadi musibah," pungkasnya.
Seperti diketahui perayaan Yadnya kasada merupakan tradisi sakral Suku Tengger yang diselenggarakan setiap tahun yang bertujuan untuk mempersembahkan sesaji ke kawah Gunung Bromo sebagai penghormatan kepada Sang Hyang Widhi dan leluhur.
(Rika).