
Ketua Umum Partai Demokrat AHY menanggapi tegas dugaan bahwa partainya berada di balik munculnya tuduhan ijazah palsu Presiden Jokowidodo yang belakangan ramai diperbincangkan saat mengunjungi Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu 27 Juli 2025,
Pandaaa Cakra.com || AHY menilai tudingan tersebut sebagai fitnah yang tidak memiliki dasar sama sekali dan hanya memecah fokus publik di tengah kondisi politik yang memanas.
Pernyataan penolakan itu disampaikan AHY saat mengunjungi Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu 27 Juli 2025, sekaligus menjawab spekulasi liar yang sempat menyebut Demokrat terlibat karena pernyataan Jokowi sebelumnya yang menyinggung adanya aktor besar di balik Roy Suryo.
Jokowi sendiri sempat menegaskan bahwa Roy tidak bergerak sendiri dalam isu tersebut, melainkan diduga mendapat dukungan dari figur politik lain yang lebih berpengaruh, meski tak pernah menyebut nama Demokrat secara langsung.
Dalam kesempatan yang sama, AHY juga menegaskan fokusnya kini adalah melaksanakan tanggung jawab sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, dengan meninjau berbagai program di NTB. Ia membuka Festival Olahraga Masyarakat Nasional VIII di halaman Kantor Gubernur NTB, melakukan olahraga pagi di Car Free Day Udayana Mataram, hingga menikmati kuliner lokal di Selaparang.
Selain itu, AHY melepas peserta komunitas sepeda tua Indonesia di eks Bandara Selaparang, menyerahkan sertifikat tanah elektronik kepada warga Desa Golong, serta memantau Dam Irigasi Pengga di Lombok Tengah sebagai bagian dari upaya mendorong pembangunan berkelanjutan di wilayah NTB.
Demokrat Endus Ada Upaya Benturkan 2 Tokoh Besar Nasional Ini dalam Tuduhan Ijazah Palsu
Partai Demokrat mengungkap ada upaya pihak-pihak yang mencoba mengadu domba Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mantan Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi).
Partai Demokrat mencium upaya fitnah melalui isu ijazah palsu. Sebab, ada tuduhan ‘partai biru’ yang diarahkan kepada Partai Demokrat sebagai dalang isu ijazah palsu tersebut.
“Kami mencermati adanya pihak-pihak yang mencoba mengail di air keruh dengan memanfaatkan isu ini untuk mengadu domba antara Bapak SBY dan Bapak Jokowi,” ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya pada Senin (28/7/2025).
Partai Demokrat menilai upaya tersebut tidak etis dan berpotensi merusak ruang publik.
“Tindakan seperti ini sangat tidak etis, berpotensi merusak ruang publik, dan sama sekali tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat,” tegas Herzaky.
Herzaky membantah isu bahwa Partai Demokrat yang di balik isu ijazah palsu Presiden ketujuh Jokowi. Ia menilai hal ini merupakan upaya mencemarkan nama baik Partai Demokrat.
“Tuduhan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar. Istilah ‘partai biru’ yang diarahkan kepada Partai Demokrat merupakan upaya insinuatif yang menyesatkan dan mencemarkan nama baik kami,” ujarnya.
Sementara itiu, Roy Suryo yang kerap beropini terkait ijazah tersebut juga bukan bagian dari Partai Demokrat karena telah mengundurkan diri sejak 2019.
Herzaky menegaskan, hubungan keluarga SBY dan Jokowi sangat baik dan penuh hormat. Mulai dari kedua anak Jokowi, Wapres Gibran Rakabuming Raka, dan Ketum PSI Kaesang Pangarep menghadiri Kongres V Partai Demokrat.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sedang merawat SBY pun mengutus Sekjen Herman Khaeron dan Waketum Teuku Riefky Harsya untuk hadir dalam Kongres PSI 2025. Selain itu, Gibran juga menjenguk SBY di RSPAD saat dirawat beberapa waktu lalu.
“Hubungan ini mencerminkan keharmonisan yang kuat antarkeluarga, dan tidak pantas dijadikan sasaran provokasi,” tandas Herzaky.
(Tim Red).